PRODUCTION FAILURE PT. GARAM INDONESIA
PT
Garam gagal mencapai target produksi di 2017
Produksi garam PT Garam sepanjang tahun ini
tidak mencapai target. Di awal tahun pengelola PT Garam menargetkan produksi
sebanyak 315.500 ton.
Namun
setelah produksi garam selesai pada pertengahan November 2017, perusahaan pelat
merah ini hanya mampu menghasilkan garam sebanyak 194.300 ton.
Kegagalan mencapai target produksi di tahun ini
tidak terlepas dari curah hujan yang tinggi di awal 2017. Akibatnya, waktu
panen garam pun mundur. Waktu panen itu akhirnya berujung ke penurunan pasokan
garam karena pemerintah terlambat mengeluarkan izin impor untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri.
Direktur
Utama PT Garam Budi Sasongko mengatakan meskipun produksi PT Garam tahun ini
tidak mencapai target, namun apabila dibandingkan dengan produksi tahun lalu
yang hanya 25.500 ton, produksi garam tahun ini tetap lebih tinggi.
"Pada tahun ini produksi garam lebih baik
karena cuaca lebih baik dibandingkan tahun lalu yang cuacanya kemarau
basah," ujar Budi kepada KONTAN, Selasa (12/12).
Ia
menjelaskan, secara nasional total produksi garam tahun 2017 baru mencapai 1,3
juta ton. Dengan produksi sebanyak itu, maka Indonesia masih kekurangan 500.000
ton garam. Kekurangan garam ini bisa ditutupi bila pemerintah segera
mengeluarkan izin impor garam konsumsi.
Dirjen
Pengendalian Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Brahmantya
Satyawamurthi Poerwadi mengatakan pihaknya terus mencari cara agar kebutuhan
garam dalam negeri dapat terpenuhi. Namun ia belum memastikan apakah akan
diimpor atau tidak.
Tapi untuk mendorong produksi garam tahun depan
KKP akan memberikan sejumlah bantuan ke petani garam melalui program
Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar) di 21 kabupaten dan kota. "Kami
juga akan membangun enam unit gudang garam yang sesuai Standar Nasional
Indonesia," ujar dia.
Ketua
Asosiasi Petani Garam Rakyat Indonesia (APGRI) Jakfar Sodikin, mengungkapkan,
hasil panen garam sepanjang tahun 2017 belum memenuhi kebutuhan garam nasional.
Jakfar memprediksi hasil panen hanya memenuhi kebutuhan garam hingga Maret
2018. "Padahal, panen tahun depan baru berlangsung pada Juni 2018,"
ujarnya mengingatkan.
#bangganarotama
#universitasnarotama
#narotamajaya
#thinksmart
#FEBunnarsurabaya
#ayuraidosen
#Etikabisnis
#Businessethics
#missmanagement
https://ayurai.dosen.narotama.ac.id
https://ayuraimanagement.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar